Senin, 08 Agustus 2016

Berdasarkan waktu produksinya ASI dibedakan menjadi tiga yaitu :
a.    Kolostrum
Kolostrum diproduksi pada beberapa hari pertama setelah bayi dilahirkan. Kolostrum mengandung banyak protein dan antibody wujudnya sangat kental dan jumlahnya sangat sedikit. Pada masa awal menyusui, kolostrum yang keluar mungkin hanya sesendok teh. Meskipun sedikit, kolostrum mampu melapisi usus bayi dan melindunginya dari bakteri, serta sanggup mencukupi nutrisi bayi pada hari pertama kelahirannya. Selanjutnya produksi kolostrum berkurang saat air susu keluar pada hari ketiga sampai kelima.
b.    Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal. Air susu ini hanya mengandung sekitar 1-2 % lemak dan terlihat encer, serta tersimpan dalam saluran penyimpanan. Air susu tersebut sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa haus pada bayi.
c.    Hindmilk

Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui hampir selesai. Hindmilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak bervitamin. Air susu ini memberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi.

Kamis, 04 Agustus 2016

ASInvestASI

#Tahukah Dikau???Diseribu hari pertama kehidupan sang anak adalah periode emas dalam masa tumbuh kembangnya... Siapkah dikau mendukung para ibu untuk memberikan gizi terbaik buat sang buah hati dan diantaranya ASI Ekslusif ?? #ASInvestASI

Rabu, 03 Agustus 2016

Perkembangan cakupan pemberian ASI Ekslusif di Indonesia masih rendah dan menunjukkan perkembangan yang sangat lambat. Mengacu pada target program Kementerian Kesehatan pada tahun 2014 sebesar 80%, maka secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 52,3% belum mencapai target. Menurut provinsi, hanya terdapat satu provinsi yang berhasil mencapai target yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 84,7%. Provinsi Jawa Barat, Papua Barat, dan Sumatera Utara merupakan tiga provinsi dengan capaian terendah. Di Propinsi Sulawesi barat sendiri capaian pemberian ASI Ekslusif sebesar 65,0% (Kementerian Kesehatan 2014).
Ibu yang memberikan ASI Ekslusif mempunyai RESIKO terkena Kanker Payudara dan Kanker Ovarium 25% lebih kecil di banding yang tidak memberikan ASI EKSLUSIF